Demikian juga dengan yang menghalangi dakwah Rasulullah Muhammad SAW, ada dari kalangan keluarga, bangsawan, hartawan, pemuka adat, wanita dan masih banyak lagi. Dari keluarga ada Abu Lahab yang merupakan paman beliau, sebagai orang yang berpengaruh di kalangan kaum Quraisy merasa eksistensinya mulai terancam dengan dakwah Rasulullah. Demikian juga istrinya wanita bangsawan yang terus-menerus memprovokasi suami dan para wanita bangsawan untuk menolak dakwah ajaran Islam yang dibawa Muhammad SAW. Sehingga dampak yang ditimbulkan sangat luar biasa terhadap penolakan masyarakat Makkah kepada dakwah Rasulullah SAW. Allah SWT memberikan balasan ancaman adzab yang sangat keras terhadap perilaku Abu Lahab dan istrinya yang termaktub dalam Al-Qur’an surat Al Lahab.
Ada juga Abu Jahal tokoh bangsawan yang dengan terang terangan menolak ketika didakwahi oleh Rasulullah, bahkan dengan gagah berani mengancam akan membunuh Muhammad SAW kalau tidak mau berhenti berdakwah. Abu Jahal termasuk salah satu panglima perang Badar ketika memerangi Rasulullah dan kaum muslimin di Madinah.
Abu Sufyan dan istrinya yang juga merupakan tokoh di kalangan pemuka Quraisy sebelum masuk Islam begitu gencarnya melawan dakwah Rasulullah. Bahkan ketika terjadi perang Uhud dialah yang menjanjikan kepada budaknya alwahsh untuk membunuh Hamzah paman Rasulullah dengan iming-iming dimerdekakan status budaknya. Hindun istrinya tidak kalah sadis, jenazah Hamzah dikoyak dadanya dan diambil hatinya, sangat tidak manusiawi perilakunya karena begitu bencinya terhadap dakwah Rasulullah.
Apa hubungannya kisah kisah tersebut dengan bahasan kita tentang peran dalam dakwah pemberdayaan. Rasulullah SAW adalah Nabi dan Rasul terakhir yang diutus Allah SWT di muka bumi ini sebagai Rahmatan Lil ‘alamin yang kita jadikan contoh dalam kehidupan sehari-hari salah satunya adalah dakwah pemberdayaan. Begitu banyaknya halangan, rintangan, tantangan, penolakan, diintimidasi, dilukai bahkan diperangi dalam dakwahnya, menegakkan keadilan di kehidupan bermasyarakat dan dalam meninggikan kalimatillah. Beliau tetap bersama masyarakat yang didakwahinya dengan penuh kesabaran, keuletan, membalas dengan keramahan, santun, menghargai, memaafkan orang orang yang menentang dakwahnya.
Dakwah Pemberdayaan dalam era sekarang yang demikian majunya pemikiran, teknologi, sains, informasi membutuhkan skill yang tinggi untuk mengcounter tantangan 2 yang akan dihadapi. Ketika kita sudah terjun di bidang dakwah pemberdayaan ini walaupun mungkin tantangan nya tidak seperti yang dirasakan oleh Rasulullah tapi tetap saja ada pro kontra dikalangan masyarakat yang kita dakwahi. Tinggal kita sekarang bagaimana kita mempersiapkan diri baik pengetahuan, mental, fisik, logistik agar dakwah kita bisa terus berkelanjutan.
bersambung ….
Discussion about this post