Apa yang berbeda dari usia Payungi 5 tahun? Perjalanan capaian pemberdayaan tidak cukup dilihat dengan angka statistik. Value bukan hanya tentang skor (angka), omset, keuntungan materi dan alat ukur matematika. Pemberdayaan merupakan value yang menjadi tujuan bersama. Contoh; rasa kekeluargaan, kesadaran, kepedulian, tanggungjawab, kasih sayang, gotong-royong dan value lain yang jauh lebih sulit direpresentasikan dengan angka.
Komitmen untuk menjalani aktifitas bersama dan melakoni tindakan-tindakan kecil merupakan perjalanan awal pemberdayaan. Ruang kreatif–tempat imajinasi para penggerak–agar ide mengalir sampai munculnya penggerak baru atau bertambahnya ide dan kesadaran. Perilaku (behavior), menjadi kebiasaan (habit) , kemudian menjadi budaya (culture). Interaksi menjadi kunci semua yang sudah diupayakan, merawat dinamika yang terjadi menjadi spirit gotong-royong. Kesadaran bahwa keberagaman para aktor di dalam pemberdayaan penting untuk menunjukkan kemampuan uniknya.
Contoh dari perjalanan 4 Tahun menuju 5 Tahun ada banyak sekali perilaku (behavior), habit (kebiasaan) dan culture (budaya) yang benar-benar dirasakan selain bertambahnya angka (omset). Pola gotong royong membuat Lamban untuk tepat makan semakin terkonsep. Penyiapan material, cara mengerjakan dan soliditas gotong-royong. Dipastikan 2 hari beres dengan keahlian aktor penggerak yang berbeda-beda (unik) tapi seirama. Contoh lain, keresahan emak-emak pada pesta ulang tahun ke 4 karena kehabisan daging, muncul inisiatif iuran kambing yang akhirnya dapat terkumpul membeli sapi. Menyiapkan 1500 tusuk sate dibantu Sate Saleh, 50 kg rendang, gulai, sop, bakso dan menu lainnya.
Kesadaran akan pentingnya budaya juga dirasakan dalam seni berbasis komunitas. Tema tahunan, nuansa etnik, klasik atau modern, iuran seragam tapis, pawai dengan kain lokal, ide Payungi ngunduh mantu dengan seragam batik khas Payungi, konsep dekorasi panggung, musik keroncong modern, tari kreasi Majongan, Pidato kebudayaan, Payungi award, lukis, kriya simple wood dan seni lainnya. Kebudayaan sebagai nilai yang diyakini dan dipegang erat bersama akan membentuk karakter masyarakat. Pancadaya sebagai nilai, adalah rumusan penting dan menjadi tema di 5 Tahun Payungi dengan konsep 5 kekuataan yaitu Pengetahuan, Pergerakan, Pengorbanan, Kebudayaan dan Kesejahteraan.
Secara fasilitas fisik tentu banyak yang bertambah dan berubah. Ada penambahan Lamban Ugahari, Lamban Lanang, Lamban Berkemajuan, dan Lamban Sugih ❤ yang punya filosofi masing-masing menumpang ditempat warga pemilik dan tanah wakaf. Kedai Mbah Kopi bertambah luas, rumput di ujung sisi kanan tumbuh dengan baik bahkan musim kemarau dibentuk piket menyiram rumput. Ke depan perlu merancang ruang hijau agar Payungi lebih sejuk. Wahana permainan Flying Fox dari tahun ke 4 sudah pasang besi permanen, pengembangan taman kelinci dan wahana hewan lainnya juga penting.
Setelah 5 tahun Payungi
Payungi University dengan Sekolah Desa, Sekolah Perempuan WES, Sekolah Seni Payungi, Pesantren Wirausaha kini bertambah pengalaman baru kolaborasi dengan digital marketing produk dari Pamulang Digital Herbal Nusantara (DHN). Tentu ini kerja-kerja profesional disupport oleh DHN yang tidak dapat dicampur baur dengan konsep Payungi sebagai gerakan pemberdayaan masyarakat. Namun secara pengetahuan tim kreatif semakin mengokohkan pembelajaran bisnis berbasis online. Ada juga Kampung Kopi Payungi mencoba reborn pindah ke sisi kanan rumput hijau dan menjadi ruang baru di malam hari. Sejauh ini menjadi tempat nobar, musik, dan sangat nyaman untuk ngobrol bapak-bapak. Penambahan fasilitas permainan sedang diupayakan seperti catur, permainan kartu, karambol, gaple, dan lainnya.
Payungi terus berbenah dalam menyediakan homestay agar tamu jauh dapat menginap dengan nyaman. Konsep Keliling Metro yang perlu lagi mendorong kampung lain agar siap menerima pengunjung dari luar kota. Payungi juga sedang mengembangkan Payungi Smart Farm–peternakan berbasis gotong-royong warga. Payungi sebagai nilai sudah melampaui pembicaraan pasar secara fisik. Payungi bukan sensani tapi esensi, payungi bukan tontonan tapi tuntunan, Payungi bukan hanya nampak tapi berdampak adalah contoh tagline yang menjadi sumber inspirasi. Tema tahunan Payungi juga sebagai pengingat dan penyemangat; Ramah, Ramai & Resik, Payungi Untuk Indonesia, Gotong Royong Untuk Negeri, Ecofeminisme, dan terlahir ulang tahun ke 5 mengambil tema Pancadaya dan entah misteri tema tahun selanjutnya.
Salam Payungi ☂️☂️☂️
Dharma Setyawan
www.payungi.org
Discussion about this post