Selasa, Oktober 3, 2023
Payungi.org
  • Login
  • Home
  • Gerakan
    • Pasar Payungi
    • Pusat Studi Desa
    • Kampung Anak Payungi
    • Pesantren Wirausaha
    • WES
    • Payungi University
    • Bank Sampah
    • Kampung Bahasa
    • Payungi Media
    • Kampung Kopi
  • Gagasan
  • Catatan
  • News
  • Video
  • Registrasi
    • Sekolah Desa
  • Materi
  • Omset
  • Galeri Photo Payungi
No Result
View All Result
  • Home
  • Gerakan
    • Pasar Payungi
    • Pusat Studi Desa
    • Kampung Anak Payungi
    • Pesantren Wirausaha
    • WES
    • Payungi University
    • Bank Sampah
    • Kampung Bahasa
    • Payungi Media
    • Kampung Kopi
  • Gagasan
  • Catatan
  • News
  • Video
  • Registrasi
    • Sekolah Desa
  • Materi
  • Omset
  • Galeri Photo Payungi
No Result
View All Result
Payungi.org
No Result
View All Result
Home Gagasan

Sekolah Transformatif

Penulis: Mustika Edi Santosa (Payungi University)

by Payungi
23 Mei 2022
in Gagasan
Reading Time: 2min read
A A
0
Sekolah Transformatif

Foto: Dokumentasi Pesantren Wirausaha Payungi

Share on FacebookShare on Whatsapp

Pendidikan menjadi salah satu indikator penting dalam mendukung tercapainya pembangunan ekonomi yang inklusif. Mengingat, masyarakat sebagai penggerak roda pembangunan ekonomi baik secara personality maupun communal perlu mendapatkan asupan pengetahuan yang cukup. Apalagi, disrupsi yang terjadi sangat cepat pada lintas sektoral mengharuskan mereka lebih adaktif dan inovatif agar tidak tertinggal.

Dalam menggerakkan roda ekonomi, lini pendidikan tetap membutuhkan dorong dari lini lainnya. Kolaborasi menjadi yang terdepan agar capaian pembangunan ekonomi daerah dapat diraih seoptimal mungkin. Dan, sejauh ini kolaborasi pentahelix menjadi yang paling sering dipraktikkan, di mana dalam kolaborasi ini melibatkan pelaku academia (pendidikan), business (bisnis/usaha), community (komunitas/masyarakat), goverment (pemerintah), dan media. Namun, seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks dan hadirnya tantangan baru di dunia ekonomi, turut melahirkan kolaborasi baru yakni hexahelix yang menambahkan peran aggregator di dalamnya. Aggegator ini secara sederhana berperan sebagai pemandu akselerator kolaborasi, pendampingan, inkubator dan off taker.

Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat, terutama pada literasi ekonomi dibutuhkan para pengajar dan ruang-ruang belajar yang cukup. Di samping juga, membutuhkan kurikulum transformatif, di mana kurikulum tersebut mampu mendorong masyarakat tumbuh secara kreatif, inovatif dan adaktif terhadap perubahan. Hadirnya ruang-ruang belajar formal seperti sekolahan dan perguruan tinggi tentu tidak cukup jika kita ingin mengejar pertumbuhan ekonomi secara bottom-up. Kearifan lokal setiap daerah sebenarnya lebih dipahami oleh masyarakat setempat ketimbang mereka yang ada di luar daerah. Oleh sebab itu, ruang belajar berbasis lokalitas atau komunitas di setiap daerah harus dihadirkan. Ruang ini sekaligus sebagai perpanjangan tangan dari ruang belajar formal yang akan bertugas mentransfer pengetahuan dengan menggunakan pendekatan lokalitas.

Pesantren Wirausaha yang digerakkan secara kolektif oleh masyarakat menjadi salah satu langkah kongkrit sebagai upaya menyediakan ruang belajar transformatif. Pesantren yang dijalankan sejak tiga tahun yang lalu di dalam Mushola ini fokus dalam menumbuhkan pengetahuan literasi masyarakat lokal. Mereka tidak hanya diajarkan secara teoritik, namun secara praktik mereka diberikan ruang untuk menciptakan kemandirian ekonomi melalui kegiatan dagang. Selama tiga tahun ini tentu banyak perkembangan signifikan yang bisa dilihat, mulai dari semakin tumbuhnya literasi masyarakat, kokohnya spritual, kolaborasi yang semakin sempurna hingga hadirnya kontribusi bagi pergerakan perekonomian lokal. Dan capaian ini tentu ingin ditingkatkan lagi dengan adanya ruang belajar yang lebih nyaman dan punya daya tampung lebih besar seperti saat ini.

Ruang belajar seperti Pesantren Wirausaha akan lebih efektif dalam mentransfer pengetahuan dengan basis lokalitas. Pasalnya, pengetahuan yang diajarkan langsung berfokus pada upaya pengembangan potensi lokal yang ada. Terutama pada potensi-potensi yang dapat dioptimalkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Selain itu, kolaborasi dengan para stakeholder di tingkat lokal akan semakin kontributif, terutama dalam upayanya menggeliatkan perekonomian daerah, pasal ruang cakupannya tidak terlalu luas.

Gerakan serupa juga telah banyak dibentuk di daerah lain. Muncul sekolah transformatif seperti Does University, Sekolah Seni Tubaba, Payungi University, Sekolah Alam dan lainnya menjadi gerakan pedagogig yang ingin memberikan sumbangsih pengetahuan bagi masyarakat lokal. Sekaligus menepis keterbatasan ruang belajar yang sering kali menjadi masalah mendasar bagi masyarakat (marginal) untuk bisa mengakses pendidikan. Kita berharap, hadirnya sekolah-sekolah transformatif di tingkat grassroot bisa mendorong tumbuh kembangnya potensi daerah. Serta mampu mendorong para kolaborator untuk secara aktif berpartisipasi dalam meningkatkan perekonomian masyarakat lokal.[]

Artikel bermanfaat lainnya:

  • Membangun Ekonomi Desa yang Inklusif dan Berkeadilan
  • Naskah Pidato Kebudayaan Ulang Tahun ke-3 Payungi | Mengapa…
  • Bisnis Kuliner: Jenis, Cara Memulai, Strategi Sukses, dan…
  • Desa Wisata
  • Ekraf Desa
  • Pemberdayaan Perempuan Sebagai Cara Berpikir || Dr. Mufliha…
  • Ekonomi Digital Desa
  • Dampak Buruk Urbanisasi dan Cara Mencegahnya
  • Buruh dan Ilusi Sistem Kerja Ekonomi Gig
ShareSendShare

Discussion about this post

TENTANG KAMI

Payungi hadir atas inisiatif warga berdaya yang percaya perubahan bisa dilakukan dengan gotong royong.

Alamat: Jl. Kedondong, Yosomulyo, Kec. Metro Pusat, Kota Metro, Lampung 34111

Kontak: 0812-7330-7316

LOKASI PAYUNGI

  • Bank Sampah
  • Kampung Bahasa
  • Kampung Kopi
  • Pasar Payungi
  • Payungi Media
  • Payungi University
  • Pesantren Wirausaha
  • Pusat Studi Desa

© Payungi - All Right Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Gerakan
    • Pasar Payungi
    • Pusat Studi Desa
    • Kampung Anak Payungi
    • Pesantren Wirausaha
    • WES
    • Payungi University
    • Bank Sampah
    • Kampung Bahasa
    • Payungi Media
    • Kampung Kopi
  • Gagasan
  • Catatan
  • News
  • Video
  • Registrasi
    • Sekolah Desa
  • Materi
  • Omset
  • Galeri Photo Payungi

© Payungi - All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In