Metode adalah cara atau teknik yang digunakan untuk mencapai tujuan sedangkan metodologi adalah studi tentang metode itu sendiri, yaitu kerangka kerja filosofis yang membenarkan penggunaan metode tertentu. Metode adalah langkah-langkah praktis dan sistematis yang dilakukan oleh seorang untuk mencapai tujuannya. Metodologi mencakup 2 hal: Pertama, Paradigma pandangan dasar tentang realitas (ontologi) dan bagaimana kita bisa mengetahuinya (epistemologi). Kedua, pendekatan strategi umum untuk melakukan tindakan.
HSC (Help, Save, Care) sebagai metode pergerakan, adalah kerangka untuk mengikis ketidaksetraaan, baik dalam hubungan interpersonal, hubungan sosial sampai relasi ekonomi politik. Metode HSC mengajak untuk kembali pada esensi kepemimpinan spiritual yang berorientasi pada kemanusiaan. Hubungan relasi antar manusia didorong untuk setara dan kesalingan. Dalam ruang sosial harus optimal ada dan berdaya. Bahkan dalam ekonomi politik tidak berfokus pada kekuasaan atau keuntungan pribadi, melainkan pada ruang Help (Bantu), Save (Selamatkan), dan Care (Rawat).
Di tengah gelombang krisis ekonomi dan polarisasi sosial yang kian tajam, kita sering kali dihadapkan pada perdebatan yang terjebak dalam dikotomi usang. Apakah kita harus berfokus pada bantuan langsung atau pada perjuangan struktural? Pertanyaan ini sering kali memecah belah gerakan sosial, membuat energi kolektif terbuang sia-sia. Gerakan terjebak pada aksi-aksi instan karitatif bukan perjalanan ketabahan pemberdayaan.
Mengurai Kekerasan Struktural?
David Harvey mengingatkan kita bahwa kapitalisme tidak hanya menghasilkan kekayaan, tetapi juga kemiskinan dan ketidaksetaraan. Kekerasan struktural, yang termanifestasi dalam upah rendah, penggusuran, dan kurangnya akses terhadap layanan dasar, bukanlah anomali, melainkan hasil logis dari akumulasi kapital. Ini adalah sistem yang secara inheren menguntungkan segelintir orang sambil menindas mayoritas.
HSC menawarkan tiga tahapan respons sederhana. Pertama Help (Bantu), tahap ini adalah tentang solidaritas awal (instan). Ini adalah respons cepat terhadap penderitaan yang terlihat—bantuan pangan untuk korban PHK, pendampingan hukum untuk buruh yang dipecat, atau dukungan psikologis untuk korban kekerasan dalam rumah tangga. Help menanamkan benih kesadaran kolektif, bahwa masalah yang kita hadapi bukanlah kegagalan personal, melainkan manifestasi dari sistem yang rusak.
Kedua Save (Selamatkan), setelah membangun solidaritas, tahap ini beranjak ke pertahanan kolektif. Save adalah perjuangan untuk mengamankan hak-hak dasar yang terancam. Ini mencakup kampanye untuk upah yang layak, menuntut jaminan sosial, atau melawan privatisasi asset-asset kolektif. Tahap ini menunjukkan bahwa perlawanan tidak hanya bersifat reaktif, tetapi juga proaktif. Selamatkan hak-hak hidup orang banyak, amankan yang harus menjadi kepentingan bersama.
Ketiga Care (Rawat), inilah jantung progresif dari metode HSC. Care adalah proses transformasi fundamental. Ia berfokus pada pembangunan kesadaran kritis dan pembentukan institusi tandingan. Mengambil inspirasi dari pemikiran Antonio Gramsci tentang hegemoni tandingan, Care bertujuan untuk membangun kekuatan alternatif dari bawah. Ini bukan hanya tentang menuntut perubahan, melainkan tentang membangun sistem alternatif yang dikelola secara demokratis dan kolektif. Contohnya adalah pendirian koperasi pekerja, lumbung pangan komunitas, atau sekolah rakyat yang menolak logika pasar.
HSC dan Realitas Indonesia
Di Indonesia, di mana ketimpangan ekonomi kian melebar dan ruang publik menyempit, HSC dapat menjadi metode gerakan yang sederhana untuk gerakan sosial. Ia tidak hanya relevan untuk komunitas perempuan, tetapi juga untuk komunitas difabel yang berjuang melawan diskriminasi struktural, bagi para perempuan yang menghadapi eksploitasi ganda, dan bagi petani yang tanahnya dirampas korporasi.
Melalui HSC, kita menempatkan praksis sebagai inti dari perjuangan. Ia mengajak kita untuk tidak hanya menganalisis masalah, tetapi juga mengorganisir diri untuk menyelesaikannya. Ini adalah metodologi yang menolak menunggu datangnya revolusi, melainkan membangunnya, sepotong demi sepotong, dari dapur keluarga, lahan pertanian, hingga koperasi berbasis warga.
Metode HSC mengingatkan kita bahwa perjuangan untuk keadilan bukanlah sprint, melainkan maraton yang membutuhkan kerja keras, solidaritas, dan visi yang jelas. Ia menyatukan uluran tangan Help, pertahanan diri Save, dan visi transformatif Care, menjadi sebuah gerakan yang mampu menata ulang masa depan komunitas untuk terus memanusiakan manusia, bukan dengan cara menambal lubang, melainkan dengan membangun fondasi yang lebih kokoh dan adil.
Dharma Setyawan

Discussion about this post