Kamis, November 27, 2025
Payungi.org
  • Login
  • Home
  • Gerakan
    • Pasar Payungi
    • Pusat Studi Desa
    • Kampung Anak Payungi
    • Pesantren Wirausaha
    • WES
    • Payungi University
    • Bank Sampah
    • Kampung Bahasa
    • Payungi Media
    • Kampung Kopi
  • Gagasan
  • Catatan
  • News
  • Video
  • Registrasi
    • Sekolah Desa
  • Materi
  • Omset
  • Galeri Photo Payungi
No Result
View All Result
  • Home
  • Gerakan
    • Pasar Payungi
    • Pusat Studi Desa
    • Kampung Anak Payungi
    • Pesantren Wirausaha
    • WES
    • Payungi University
    • Bank Sampah
    • Kampung Bahasa
    • Payungi Media
    • Kampung Kopi
  • Gagasan
  • Catatan
  • News
  • Video
  • Registrasi
    • Sekolah Desa
  • Materi
  • Omset
  • Galeri Photo Payungi
No Result
View All Result
Payungi.org
No Result
View All Result
Home Gagasan

Men-7 Tahun Payungi: Merayakan Makna, Merebut Saptapesona

"Kami percaya, pembangunan sejati berawal dari dalam, dari jiwa manusia."

by Dharma Setyawan
21 Juni 2025
in Gagasan
Reading Time: 3min read
A A
0
Men-7 Tahun Payungi: Merayakan Makna, Merebut Saptapesona
Share on FacebookShare on Whatsapp

Hampir Tujuh tahun Payungi menghela napas di Metro, Lampung. Dari 28 Oktober 2018 sampai 28 Oktober 2025, ya sekitar 4 bulan lagi. Dulu, Payungi sekadar tempat jual beli kulineran pagi. Kini? Ia telah bermetamorfosis. Bukan lagi sekadar pasar, melainkan sebuah kawah ruang kreatif, tempat di mana manusia dibentuk, diasah, dan ditempa. Payungi adalah bukti hidup: pemberdayaan sejati tak melulu soal angka ekonomi, tapi tentang pembentukan jiwa dan raga.

Sering kita melihat, pembangunan di banyak tempat terlampau fokus pada badan, pada hal-hal yang kasat mata. Deretan gedung menjulang, panjang jalan membentang, atau grafik ekonomi yang terus menanjak. Tentu, itu penting. Tapi, pernahkah kita berhenti sejenak dan merenung: bagaimana dengan jiwa? Bagaimana dengan kreativitas yang mungkin terabaikan, karakter yang tergerus, atau nilai-nilai luhur yang perlahan memudar?

Manusia, kita tahu, bukan sekadar mesin produksi atau konsumen pasif. Kita adalah makhluk berjiwa, punya budaya, nalar, dan rasa. Ketika pembangunan hanya mengejar fisik, terkadang kita luput bahwa yang tercipta bisa jadi adalah masyarakat yang hampa, jiwa yang kering, dan budaya yang tercerabut. Ini adalah sebuah tantangan bersama, sebuah renungan bagi kita semua yang peduli pada arah pembangunan bangsa.

Makna Pancadaya Dari Lima Daya

Di Payungi, kami mencoba belajar. Belajar bahwa membangun haruslah menyeluruh, menyentuh raga sekaligus jiwa. Kami merangkumnya dalam lima pilar yang kami sebut Pancadaya: Pengetahuan, Pergerakan, Pengorbanan, Kebudayaan, dan Kesejahteraan.

Ini bukan klaim keberhasilan, tapi adalah resep yang kami temukan dan terus kami olah: Pengetahuan sebagai pelita. Kami ingin warga tak cuma berdagang, tapi juga terus belajar. Dari mengolah produk hingga memahami dunia digital, setiap hari adalah kesempatan untuk bertumbuh. Pergerakan sebagai denyut. Kami berusaha mendorong, agar ide tak cuma jadi wacana, tapi menjelma aksi. Di sini, kami berharap semua merasa jadi pelaku, bukan sekadar penonton.

Pengorbanan sebagai napas. Ada waktu, tenaga, dan pikiran yang kami coba ikhlaskan. Semangat gotong royong, bagi kami, adalah darah yang mengalir di Payungi. Kebudayaan sebagai akar. Kami ingin melestarikan pangan lokal, seni tradisi, hingga aksara yang nyaris hilang. Identitas tak boleh kami lupakan, justru harus jadi kekuatan. Kesejahteraan sebagai buah. Kami berharap ekonomi bisa tumbuh seiring dengan pertumbuhan manusia. Ini bukan tentang menimbun harta, tapi berupaya untuk membagi kebermanfaatan.

Lima pilar ini, kami coba jalankan sinergis. Harapannya? Agar tumbuh manusia-manusia yang tak hanya produktif secara ekonomi, tapi juga kaya ilmu, berbudaya, dan berkarakter. Kami percaya, pembangunan sejati berawal dari dalam, dari jiwa manusia.

Saptapesona yang Kita Inginkan: Membangun Manusia

Sering kita mendengar istilah Saptapesona dalam pariwisata. Tapi terkadang, fokusnya terlalu sempit, hanya pada nilai ekonominya. Keindahan alam dieksploitasi, tapi bagaimana dengan manusianya? Pesona sejati—keamanan, ketertiban, kebersihan, kesejukan, keramahan, keamanan, dan kenangan—seringkali hanya jadi papan nama tanpa makna.

Payungi berharap, Saptapesona bisa kembali ke jalur yang lebih holistik: membangun manusia. Pesona itu, kami meyakini, terpancar dari manusia yang kreatif, yang berbudaya, yang berintegritas. Manusia adalah aset terbesar. Saptapesona, seharusnya menjadi alat untuk menumbuhkan aset manusia, bukan sekadar memoles benda.

Di ulang tahun ke-7 ini, Payungi ingin mengangkat tema: “Merayakan Makna, Merebut Saptapesona.” Ini bukan sebuah klaim, melainkan sebuah ajakan. Kami telah mencoba memberi makna dengan membangun ruang inklusif. Kami berupaya merebut makna dengan menunjukkan bahwa pemberdayaan itu tentang karakter, bukan hanya materi. Kini, kami ingin mengajak, mendorong makna ini ke komunitas lain, menjadi bagian dari gerakan yang lebih besar.

Di usia ini, Payungi ingin berkontribusi lebih untuk kota kreatif. Kami ingin jadi inkubator ide, ruang eksperimen bagi seniman, pengrajin, inovator. Mari berkreasi bersama. Kami ingin menyelenggarakan festival kebudayaan, pameran kekayaan lokal, untuk kita rayakan bersama.

Kami ingin menjalin jaringan dengan komunitas lain. Kekuatan sejati ada dalam kebersamaan. Mari berkolaborasi. Kami ingin jadi pusat studi, mendokumentasikan perjalanan Payungi. Semoga kisah ini bisa menjadi pelajaran atau inspirasi bagi siapa saja yang berkenan

Payungi menyadari, perannya adalah mengembalikan budaya, kearifan lokal, pangan lokal, aksara lokal, melalui pendidikan transformatif. Ini adalah janji yang terus kami pegang, sebuah perjalanan belajar yang tak akan berhenti. Untuk itu, unit-unit di Payungi akan terus bergerak:

Payungi University: Kami akan terus mengembangkan kurikulum kewirausahaan sosial dan lingkungan. Semoga bisa melahirkan pemimpin masa depan. Memiliki jurnal IJCEP yang tidak berorientasi sekadar akreditasi tapi intelektual pengkaji dan pengabdi.

Pesantren Wirausaha: Kami ingin memperkuat etika bisnis, memadukan agama dan keterampilan. Harapannya, wirausaha tak cuma kaya harta, tapi juga kaya jiwa.

Women & Environment Studies: Kami akan terus memberdayakan perempuan sebagai agen perubahan lingkungan dan ekonomi kreatif. Kami percaya, di tangan perempuan, peradaban kerap bersemi.

Sekolah Seni Payungi: Kami ingin memperluas jangkauan seni, menggelar pameran dan lokakarya. Semoga seni bisa menjadi jembatan jiwa.

Disabilitas Corner Payungi: Kami akan berusaha memberi pelatihan dan menciptakan akses pasar yang adil. Kami ingin menunjukkan bahwa di balik keterbatasan, ada potensi luar biasa yang bisa kita dukung bersama.

Payungi, di ulang tahunnya yang ketujuh, bukan cuma merayakan diri. Kami ingin mengajak. Kami menegaskan: investasikan pada manusia, maka potensi tak terbatas akan terwujud. Payungi adalah sebuah ikhtiar, sebuah harapan kecil untuk membuktikan bahwa membangun manusia adalah investasi terbaik bagi pemberdayaan mendorong perubahan.

Dharma Setyawan
Founder Payungi

ShareSendShare

Discussion about this post

TENTANG KAMI

Payungi hadir atas inisiatif warga berdaya yang percaya perubahan bisa dilakukan dengan gotong royong.

Alamat: Jl. Kedondong, Yosomulyo, Kec. Metro Pusat, Kota Metro, Lampung 34111

Kontak: 0812-7330-7316

LOKASI PAYUNGI

  • Bank Sampah
  • Kampung Bahasa
  • Kampung Kopi
  • Pasar Payungi
  • Payungi Media
  • Payungi University
  • Pesantren Wirausaha
  • Pusat Studi Desa

© Payungi - All Right Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Gerakan
    • Pasar Payungi
    • Pusat Studi Desa
    • Kampung Anak Payungi
    • Pesantren Wirausaha
    • WES
    • Payungi University
    • Bank Sampah
    • Kampung Bahasa
    • Payungi Media
    • Kampung Kopi
  • Gagasan
  • Catatan
  • News
  • Video
  • Registrasi
    • Sekolah Desa
  • Materi
  • Omset
  • Galeri Photo Payungi

© Payungi - All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In