Pada ulang tahun ke-7 @payungi_ yang luar biasa. Malam tadi pun Bu @nanizulminarni, Direktur @ashoka.id Foundation Asia Tenggara, menyampaikan pidato kebudayaan yang luar biasa terkait kepemimpinan spiritual.
Seringkali kita melihat kepemimpinan itu hanya formal (seperti kepala daerah, kepala dinas, dll) dan kepemimpinan kultural (tokoh agama, tokoh budaya, dll) yang sebagian besar didominasi oleh laki-laki.
Bu Nani menekankan pada kepemimpinan spiritual yang jika didefinisikan di AI sebagai berikut: Kepemimpinan spiritual adalah gaya kepemimpinan yang mendalam dan berakar pada nilai-nilai spiritual atau keagamaan, yang berfokus pada pembentukan karakter, integritas, dan keteladanan melalui etika dan keyakinan. Pemimpin spiritual menginspirasi orang lain untuk bertindak dengan memengaruhi hati nurani mereka melalui pendekatan etis, cinta altruistik (cinta tanpa syarat), empati, dan visi yang bermakna, bukan hanya berdasarkan jabatan atau kekuasaan.
Jika ini definisinya maka ibu saya dan nenek saya adalah pemimpin spiritual yang membangun nilai-nilai di keluarga melalui pengasuhan.
Bu Nani menyampaikan jika kita semua menyadari kekuatan kepemimpinan spiritual perempuan maka seluruh sistem harus mendukung perempuan, sama pentingnya dengan kepemimpinan lainnya. Karena dengan kepemimpinan spiritualnya, perempuan adalah peletak dasar dan pembangun fondasi bagi transformasi sosial dan nilai-nilai baru yang lebih setara dan adil bagi semua.
Dan itu semua dimulai dari keluarga yang dapat menjadi ekosistem terkecil dari perubahan.
Terima kasih juga @payungi_ dan Mas @dharmasetyawan.com_ sudah diajak untuk menikmati pesta rakyat yang luar biasa, malam tadi merasakan vibes yang luar biasa bagaimana sebuah kampung bergerak, saya bisa ngopi, menikmati seni, foto-foto, makan sate sapi, dan menonton pagelaran rakyat yang keren yang digerakkan emak-emak.
Selamat ulang tahun ke-7 @payungi_
Terus bergerak!!
Iffah Rachmi

Discussion about this post