Kampung Bahasa Payungi akan memulai sebuah langkah baru untuk lebih menjiwai gerakaran pendidikan bahasa seperti di Kampung Inggris Pare.
Konsep pendidikan bahasa model perkampung seperti di Pare, Kediri itu masih dirasa sangat efektif sampai hari ini. Para pelajar dari berbagai daerah datang meninggalkan semua kesibukan di kota untuk fokus menggeluti materi-materi pemantapan Bahasa Inggris, mulai dari yang Basic sampai yang sudah mahir sekalipun. yang belum punya dasar berbahasa Inggris datang untuk merasakan sensasi belajar dengan gaya yang belum pernah dialami selama sekolah formal. Adapun yang sudah mahir, tetap datang ke Kampung ini untuk mencari suasana kondusif belajar dan mencari lingkungan dengan support teman belajar yang sama-sama ingin memperdalam bahasa.
Lalu, apa yang akan menjadi daya tarik Kampung Bahasa Payungi layaknya Kampung Inggris Pare ?
1. Gerakan Kampung Bahasa Payungi lahir dari gagasan pemberdayaan.
Kampung Bahasa adalah salah satu unit pengembangan dari PAYUNGI yang pada awalnya bergerak sebagai motor penggerak ekonomi kreatif. Untuk mengisi sayap pendidikan, maka kemudian hari munculah Kampung Bahasa. Konsepnya sebenarnya sederhana, untuk memfasilitasi pelajar dan mahasiswa yang punya potensi dalam bidang akademik untuk naik level dengan memiliki wawasan global, yang mana salah satu syaratnya adalah menguasai Bahasa Internasional. Dari sini, langkah gerak Kampung Bahasa akan selamanya fokus pada penyediaan ruang akademik kreatif non-formal yang terjangkau untuk semuanya. Dari segi pemberdayaan ekonomi, dalam jangka panjang kampung ini akan menciptakan demand baru terhadap kebutuhan akomodasi-tempat tinggal bagi para pelajar Bahasa yang menetap disini selama beberapa bulan, menjadi alternatif pendapatan pasif baru bagi warga sekitar.
2. Belajar Bahasa Inggris tidak perlu lama dan mahal.
Menguasai bahasa asing itu rumusnya mudah : Intensif, tempo yang pendek, fokus dan ekosistem. Bicara tentang intesifitas, belajar bahasa bisa diperdalam dengan materi dan penyampaian yang mendalam dan berulang yang apabila dikombinasikan dengan waktu maka sangat mungkin dikejar dalam waktu yang singkat. Yang diperlukan mulai dari bangun pagi sampai menjelang tidur malam adalah kondusifitas dimana pikiran, dan kegiatan difokuskan dalam satu rangkaian berbahasa aktif. Jika perlu, diadakan hukuman bagi mereka yang tidak berbahasa Inggris agar dapat konsisten menjalankan aktifitas belajarnya.
3. Integrasi dengan destinasi wisata.
Kampung Inggris Pare bisa dibilang saat ini sudah berubah menjadi destinasi wisata pendidikan. Tidak semua orang datang kesana karena murni niat untuk belajar karena adapula yang berkunjung hanya untuk menambah pengalaman atau melarikan diri dari rutinitas perkotaan. Kampung Bahasa Payungi juga secara konsep sudah sejalan dengan Kampung Inggris Pare dimana area ini sudah menjadi destinasi kunjungan warga dari berbagai macam daerah dan latar belakang. Minggu pagi kampung ini akan ramai bagi mereka yang ingin menikmati kuliner tradisional. Ada banyak spot kreatif yang bisa dikunjungi setiap hari untuk fotografi. Kampung ini juga dilengkapi dengan pemandangan hijau yang nampak karena dikelilingi oleh taman-taman bunga dan rambatan air mata pengantin. Pelajar dan penggerak desa banyak bertamu untuk belajar di sekolah desa, dan yang paling terbaru adalah Kampung Kopi Payungi, surganya para penikmat kopi yang buka dari jam 17.00 hinggal 23.00 malam setiap hari.
Belajar dan menetap di Kampung Bahasa Payungi akan mengalami 2 keniscayaan : sibuk pada hari aktif belajar, dan menikmati suasana Kampung Payungi pada waktu luang agar tidak stress karena terlalu lama melahap materi-materi bahasa Inggris dari para tutor.
Discussion about this post