Kota Metro – Pada puncak ulang tahun Payungi ke-4 dengan bertemakan EcoFeminisme yang mengusung “International Women’s Festival” untuk merayakan kemandirian perempuan, khususnya para emak-emak hebat yang berada di Payungi. Pada momen ke-4 tahun Payungi ini, Payungi mendorong kepercayaan, kemandirian, serta gotong royong terhadap masyarakatnya untuk mempererat kekeluargaan satu sama lainnya. Minggu, (30/10/22).
Ulang tahun ini sendiri merupakan perjalanan 90% pedagang di Payungi, di mana mayoritas pedagang yang berada di Payungi adalah perempuan. Payungi mempersembahkan ulang tahun ke-4 ini untuk emak-emak hebat yang telah mandiri guna membantu keluarga mereka.
Setelah merayakan pesta ulang tahun Payungi pada Jum’at (28/10/2022) dengan penuh suka cita, Payungi melaksanakan pagelaran seperti biasa di hari Minggu. Pada Minggu (30/10/2022) Payungi telah mengadakan pagelaran ke-233 yang memperoleh omset sebesar Rp103.708.000.
Dharma selaku penggerak payungi mengatakan bahwa pencapaian omset ini tak terlepas dari hasil kerja keras serta gotong royong para pedagang setiap minggunya.
“Pencapaian omset ini tentu saja tak lepas dari hasil kerja keras, kesabaran, kepercayaan, serta gotong royong para pedagang setiap minggunya. Seperti pepatah ‘Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ketepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian’ yang sangat cocok untuk menggambarkan perjalanan panjang para pedagang selama 4 tahun ini, perjuangan mereka telah terbayar dengan omset yang terus meningkat setiap minggunya,” ungkapnya.
Dharma juga menambahkan bahwa saat awal pagelaran hanya mendapatkan omset sekitar 16 juta, tetapi di ulang tahun ke-4 ini omset payungi sudah mencapai 103 juta.
“Jadi pada awal kami melakukan pagelaran kami hanya mendapat omset 16 juta, hari ini kami sudah diatas 100 juta per gelaran yang di mana ini menunjukan pertumbuhan yang tidak sedikit. Bahkan, 4 tahun Payungi sudah ada 8,5 miliar uang masuk ke kampung ini. Inilah yang disebut sebagai keberdayaan perempuan, merayakan kemandirian perempuan, di mana perempuan bisa mendapatkan keuntungan bersih diatas 1 juta, 2 juta, bahkan ada yang sampai 4 juta per-gelaran,” jelasnya
Abil, salah satu pedagang di Payungi menanggapi omset Payungi yang meningkat selam 4 tahun terakhir.
“Sangat bangga, karena 100 juta pertama adalah cita-cita Payungi,” tuturnya.
Selain itu, Abil juga berpendapat bahwa menjaga kualitas produk merupakan salah satu faktor penting untuk meningkatkan omset.
“Menjaga kualitas produk pun harus konsisten, seperti dari bahan-bahan yang digunakan dan harus selalu berinovasi. Selain itu, revisi kemasan produk juga perlu dilakukan. Seperti, yang awalnya menggunakan plastik, sekarang perlahan sudah menggunakan kantong kertas. Karena semakin naik omset Payungi, maka dari sanalah kita harus menujukkan bahwa produk yang kita punya itu berkualitas,” pungkasnya.
Discussion about this post