Perkembangan Teknologi dan Informasi (TI) di era revolusi industri 4.0 mendorong adanya upaya adaptasi dari berbagai sektor dengan perubahan-perubahan yang terjadi. Terutama sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) yang menjadi salah satu sektor tumpuan bagi pembangunan ekonomi nasional. Oleh sebab itu, sektor ini harus mampu berdaptasi dengan derasnya laju digitalisasi agar tidak tertelan oleh ombak disrupsi.
Sektor parekraf sebagai sektor unggulan harus bergerak secara dinamis dalam menghadapi berbagai bentuk perubahan yang terjadi saat ini maupun yang akan terjadi di masa depan. Kemunculan pandemi COVID-19 dalam satu tahun terakhir ini, setidaknya cukup menjadi tantangan bagi pergerakan sektor parekraf nasional. Meskipun pada akhirnya, sektor ini harus lumpuh dan banyak dari para pelaku di dalamnya harus menelan kerugian. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mencatat hingga akhir 2020 total kerugian sektor pariwisata mencapai lebih dari Rp10 triliun akibat pandemi COVID-19.
Sejauh ini, sektor parekraf masih sangat terdampak dengan adanya pandemic COVID-19. Pasalnya menurut Menparekraf, terdapat sekitar 30 juta lapangan pekerjaan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif terdampak oleh pandemi COVID-19. Sehingga, akselerasi sektor ini pun harus terganggu dan perlu adanya upaya-upaya matang untuk membangkitkannya kembali.
Perkembangan TI menjadi celah yang bisa dioptimalkan perannya oleh pemerintah untuk mengembalikan sektor parekraf pada tren positifnya. Gerakan Digital Tourism menjadi salah satu bentuk adaptasi dari sektor ini untuk bisa pulih dari gejolak permasalahan yang ada. Melihat aktivitas wisata belum bisa dijalankan dengan normal dan harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Gerakan Digital Tourism merupakan salah satu strategi efektif dan efesien yang dapat digunakan dalam mempromosikan wisata dan produk-produk ekonomi kreatif (ekraf) melalui platform berbasis teknologi atau digital. Melalui gerakan ini, sektor parekraf akan punya ruang yang lebih luas dalam melakukan berbagai inovasi. Disamping itu, segala informasi terkait wisata dan ekraf bisa dikemas lebih menarik dan disebarkan secara masif melalui platform-plaform digital yang ada.
Lahirnya berbagai macam platform digital tumbuh menjadi peluang yang bisa dioptimalkan perannya dalam mendorong kemajuan sektor parekraf nasional. Terlebih menurut data Mastercard, Indonesia masuk ke dalam salah satu negara yang berpeluang menjadi negara dengan ekonomi digital terkuat. Indonesia dapat memaksimalkan sektor parekraf melalui Gerakan Digital Tourism untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi digital nasional. Dengan memanfaatkan berbagai platform digital mulai dari startup digital, kegiatan e-commerce, financial technologi, On Demand Services (ODS) hingga logistik.
Gerakan Digital Tourism sekaligus menjadi gerakan kreatif sebagai upaya pengembangan sektor parekraf. Terlebih, pemerintah sedang menggodok program inovasi, adaptasi dan kolaborasi yang disinergikan dengan tiga program unggulan Menparekraf — Bedakan, Inkubasi dan Aksilarasi. — untuk pemulihan dan pengembangan sektor ini di tengah pandemi.
Inovasi, adaptasi dan kolaborasi di saat ini menjadi hal yang sangat penting dilakukan oleh pemerintah dan para pelaku parekraf. Upaya untuk menjawab tantangan dunia parekraf hanya dapat dilakukan dengan cara berinovasi. Pasalnya, dengan cara inilah, sektor parekraf akan terus memberikan kebaharuan bagi para komsumennya – masyarakat. Selain itu juga, kemampuan beradaptasi harus dilatih supaya gejolak yang datang kapan pun seperti COVID-19 ini bisa ditangani dengan baik. Kemudian yang juga perlu dilakukan adalah membangun konektivitas melalui kolaborasi dengan berbagai pihak agar pengembangan sektor wisata dan ekraf dapat berjalan dengan baik dan dinamis terhadap perkembangan yang sedang terjadi. Hal ini selaras dengan konsep Digital Tourism yang mendorong adanya inovasi, upaya adaptasi dan kolaborasi sektor pariwisata dengan memanfaatan perkembangan TI.
Generasi Pesona Indonesia (GenPI) punya komitmen untuk terus berkontribusi dalam membangun dan mengembangkan sektor parekraf. Sebagai wadah bagi para pegiat parekraf dan masyarakat yang ingin berkecimpung di dalamnya, GenPI hadir dalam setiap upaya-upaya membangun dan membangkitkan potensi lokal nusantara. Ekspansi yang telah dilakukan di 34 provinsi sejauh ini membuktikan bahwa GenPI menjadi salah satu wadah gerakan yang terus tumbuh. Terlebih wadah ini juga terus berupaya dan mendorong pengembangan Gerakan Digital Tourism untuk parekraf nasional. Mengingat Gerakan Digital Tourism menjadi salah satu peluang yang bisa menjawaban tantangan-tantangan yang ada saat ini.
Mustika ES (Sekretaris GenPI Lampung)
Discussion about this post