Mendorong kampung kreatif lain dengan semangat yang sama adalah proses kolaborasi panjang. Ide keliling Metro jika disederhanakan adalah tentang story (cerita). Mengapa cerita begitu penting bagi peserta keliling Metro? Karena dengan membangun cerita , destinasi kampung sejatinya hidup. Dibangun, dianggit dan terus disampaikan sehingga menjadi ingatkan kolektif banyak orang. Suasana kekeluargaan, obrolan santai dan menyediakan kuliner untuk peserta.
Para penggerak Keliling Metro sudah menyadari ini kerja-kerja membantu kota. Dengan tarif murah tapi penggerak dapat menolong kampung kreatif lain yang sedang tumbuh dan tentu harus sabar melewati proses membangun keunikan. Selain kampung kreatif yang terus di dorong, lebih penting lagi adalah komunitas VW yang juga belajar untuk menjadi tour guide sekaligus driver.
Komunitas mobil antik atau mobil tua ini, berproses learning by doing untuk membangun konsolidasi komunitas, bergantian untuk terus belajar melayani, bercerita, mendokumentasi, sampai kemudian mereka membentuk habbit baru sebuah komunitas organik yang sadar terlibat dalam gerakan wisata kota. Bahkan tidak menutup kemungkinan kelak mereka juga belajar tentang digitalisasi gerakan.
Payungi terus berupaya memberi ruang bagi komunitas apapun untuk hadir, berdiskusi dan membentuk kolaborasi baru dalam rangka mendorong destinasi wisata kota Metro berbasis partisipasi gotong royong warga atau komunitas. Gerakan seperti ini diawal butuh komitmen dan pengorbanan, maka niat tulus untuk saling memberi gagasan dan realistis dalam tindakan akan mempercepat proses sehingga tumbuh menjadi gerakan yang berkelanjutan.
Discussion about this post