Selasa, Oktober 3, 2023
Payungi.org
  • Login
  • Home
  • Gerakan
    • Pasar Payungi
    • Pusat Studi Desa
    • Kampung Anak Payungi
    • Pesantren Wirausaha
    • WES
    • Payungi University
    • Bank Sampah
    • Kampung Bahasa
    • Payungi Media
    • Kampung Kopi
  • Gagasan
  • Catatan
  • News
  • Video
  • Registrasi
    • Sekolah Desa
  • Materi
  • Omset
  • Galeri Photo Payungi
No Result
View All Result
  • Home
  • Gerakan
    • Pasar Payungi
    • Pusat Studi Desa
    • Kampung Anak Payungi
    • Pesantren Wirausaha
    • WES
    • Payungi University
    • Bank Sampah
    • Kampung Bahasa
    • Payungi Media
    • Kampung Kopi
  • Gagasan
  • Catatan
  • News
  • Video
  • Registrasi
    • Sekolah Desa
  • Materi
  • Omset
  • Galeri Photo Payungi
No Result
View All Result
Payungi.org
No Result
View All Result
Home Gagasan

Meritokrasi?

Oleh: Dharma Setyawan

by Payungi
20 April 2021
in Gagasan
Reading Time: 2min read
A A
0
Meritokrasi?
Share on FacebookShare on Whatsapp

Digitalisasi yang semakin cepat memberi dampak positif bagi para pelaku perubahan. Kesadaran kolektif civil society, perilaku kreatif dan inovatif komunitas dapat mempengaruhi bahkan melampaui capian birokrasi. Kota-kota kreatif tidak lahir dari satu kanal otoritas birokrasi pemerintah, tapi dominan ditopang oleh ekosistem masyarakat kreatif. Smart Village yang dikampanyekan oleh pemegang kekuasaan hanya jadi jargon tanpa adanya daya dorong para penggerak.

Laboraturium sosial para ilmuan sosial sejatinya ada pada gerakan berbasis masyarakat. Integrasi lintas keilmuan menunjukkan ketertinggalan pola dikotomi pada perguruan tinggi. Saat ini perguruan tinggi dipaksa mengikuti ritme yang terjadi pada relitas di luar kampus, kecuali tetap memilih ingin menjadi menara gading. Anak-anak muda yang kuliah pada jurusan tertentu, selalu saja ada jalan mempelajari keilmuan lain karena bersentuhan dengan satu komunitas kreatif tertentu.

Bahkan keilmuan apapun terus dicoba dikawinkan dengan entrepreneurship. Integrasi interkoneksi ini mengokohkan pendidikan transformatif butuh arena yang lebih luas, praktik sosial dan evaluasi mandiri. Pola adaptasi para pembelajar di luar system jurusan ini terbangun dalam berbagai cara mulai dari komunitas epistemik, literasi, film dokumenter, belajar ke local champion, bertandang ke lokasi perubahan dan kemampuan komunitas membangun gagasan baru.

 

Maka penemuan-penemuan teknologi dan inovasi sosial terus lahir diantaranya dari produk industri dan hasil kebudayaan masyarakat. Pemerintah dan Perguruan tinggi terlambat merespon apa yang terjadi pada dinamisasi masyarakat. Kolaborasi pemerintah dan PT terhadap inovasi sosial komunitas kreatif adalah 3 dari Pentahelix kolaborasi. Dimana letak kesalahan birokrasi selama ini kenapa terlambat menangkap atau terlambat menciptakan perubahan? Salah satu jawabannya adalah tidak adanya meritokrasi.

Mereka yang memimpin pada birokrasi tidak dilihat dari track record prestasi dan integritas. Terjadi semacam hirarki yang memang sulit untuk diubah. Presiden Jokowi mencoba mengubah dengan menyederhanakan menjadi eselon 1 dan 2, Ahok mencoba membuka kebuntuan dengan lelang jabatan, dan perusahaan-perusahaan teknologi telah lama menggunakan cara meritokrasi. Tapi jelas tidak mudah mengubah kenyataan birokrasi, karena mengatur aturan kepangkatan bahkan gelar akademis.

Tapi, jika anda percaya diri bisa melakukan perubahan dengan pendekatan berbeda, anda akan punya andil besar dalam memajukan ekositem perubahan masyarakat. Jika anda tidak yakin, maka lakukan perubahan dengan kolaborasi, dan tentu tidak ada di dunia ini orang melakukan perubahan sendirian. Dan pemimpin yang tidak mampu mewujudkan meritokrasi, lambat laun akan merasakan sendiri bahwa perubahan itu butuh orang-orang militan yang kreatif dan inovatif. []

Artikel bermanfaat lainnya:

  • Naskah Pidato Kebudayaan Ulang Tahun ke-3 Payungi | Mengapa…
  • Pemberdayaan Perempuan Sebagai Cara Berpikir || Dr. Mufliha…
  • Desa dan Teknologi
  • Memahami Dinamika Pasar Desa
  • Refleksi Akhir Tahun Payungi
  • Membangun Ekonomi Desa yang Inklusif dan Berkeadilan
  • Menjadi Kota Kreatif Adalah Pilihan
  • Buruh dan Ilusi Sistem Kerja Ekonomi Gig
  • Media dan Kuasa Oligarki
ShareSendShare

Discussion about this post

TENTANG KAMI

Payungi hadir atas inisiatif warga berdaya yang percaya perubahan bisa dilakukan dengan gotong royong.

Alamat: Jl. Kedondong, Yosomulyo, Kec. Metro Pusat, Kota Metro, Lampung 34111

Kontak: 0812-7330-7316

LOKASI PAYUNGI

  • Bank Sampah
  • Kampung Bahasa
  • Kampung Kopi
  • Pasar Payungi
  • Payungi Media
  • Payungi University
  • Pesantren Wirausaha
  • Pusat Studi Desa

© Payungi - All Right Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Gerakan
    • Pasar Payungi
    • Pusat Studi Desa
    • Kampung Anak Payungi
    • Pesantren Wirausaha
    • WES
    • Payungi University
    • Bank Sampah
    • Kampung Bahasa
    • Payungi Media
    • Kampung Kopi
  • Gagasan
  • Catatan
  • News
  • Video
  • Registrasi
    • Sekolah Desa
  • Materi
  • Omset
  • Galeri Photo Payungi

© Payungi - All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In