Apa yang penting dalam memetakan gerakan pemberdayaan? Jawabannya data. Dari mana data didapat dan dapat menjadi tolak ukur untuk memulai, apa saja realitas yang terjadi pada teritorial setingkat RT atau RW?
Tentu akan banyak muncul pertanyaan sekaligus upaya mencari jawaban melalui data yang didapat di lapangan. Dalam pemetaan sumberdaya manusia (SDM) misalnya, kita bisa mengukur diantaranya Berapa jumlah penduduk, usia produktif, pekerjaan, potensi SDM, data warga kurang mampu, data pendidikan, jumlah janda, anak yatim, dan warga disabilitas dan data lainnya.
Dari sisi geogragis- ekonomi kita bisa mengukur bagaimana tata ruang wilayah, sanitasi, tanaman pangan, jumlah hewan, produk ekonomi kreatif, semua ini untuk melihat posisi RT/RW, apa yang surplus dan apa yang defisit dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari? Jika masyarakat mayoritas banyak yang konsumtif dan rendah produktifitas perlu sekali transformasi pengetahuan dilakukan secara intensif, dan bukan melalui program pemerintah melulu yang menggunakan pendekatan karikatif atau bantuan langsung tunai (BLT)
Yang ke 3 adalah upaya pemberdayaan masyarakat untuk mulai mengembangkan apa saja yang harus dilakukan secara gotong-royong dalam mencari peluang-peluang baru untuk meningkatkan SDM dan pengembangan Sosial Ekonomi. Misal bagaimana RT mengupayakan pendidikan mandiri ke berbagai lapisan generasi dari bapak-bapak, Ibu-Ibu dan anak-anak muda. Mulai membangun wadah untuk menjadi wadah rembug, belajar, meningkatkan skill, dan yang penting menjadikan gagasan yang disepakati menjadi gerakan bersama.
3 hal dalam Social Mapping sederhana ini sebenarnya masih banyak kekurangan, tapi kita yang ingin memulai roadmap kecil dan data awal, melihat 3 hal di atas akan sangat membantu. Kondisi SDM, Geo-Ekonomi dan Memulai gerak Pemberdayan Masyarakat. Pertanyaanya selanjutnya siapakah penggerak awal? Ini yang menurut saya sulit untuk dijawab, karena kesadaran menjadi penggerak harus muncul dari masyarakat yang ada dalam RT/RW tersebut. Jika tidak ada yang memulai atau menggerakkan perubahan, maka tidak akan mungkin akan terjadi sebuah gerakan pemberdayaan masyarakat. Jadi siapkah ada menjadi penggerak?
Discussion about this post