Sekolah Desa? 

Ada proses yang harus dilalui seseorang dalam belajar. Capaian skill tentu berbeda-beda. Sebagaimana tujuan sekolah Desa untuk menumbuhkan para penggerak desa ada jenjang level yang harus dilewati oleh para SDM Desa. Jenjang spesialis menjadi level pertama untuk memastikan bahwa penggerak desa memiliki kemampuan teknis dalam mempromosikan desa melalui teknologi. Kemampuan ini tidak bisa ditawar, kegagalan memiliki SDM yang mampu mempromosikan Desa berakibat pada gerakan yang kurang mendapat respon dari masyarakat luar. Desain grafis, editing video, copywriting, sampai bagaimana mengelola media digital desa harus cakap dan konsisten.

Selain itu materi tentang project desa adalah upaya memberi gambaran tentang kegiatan apa saja yang penting dilakukan oleh SDM Desa. Gambaran project desa adalah salah satu cara mengisi ruang kreatif dengan kegiatan kreatif untuk menumbuhkan imajinasi dan inovasi. Dengan gambaran project desa peserta mendapatkan contoh-contoh nyata apa yang harus dilakukan agar desa dinamis dan dapat menumbuhkan sikap gotong royong yang selama ini dirasakan monoton. Project desa juga memberi sentuhan bagi masyarakat tentang kegiatan yang dapat dimaksimalkan dengan dokumentasi yang menarik untuk dilihat oleh warga desa.

Jenjang Level 2 Mastery kami merancang SDM naik kelas menjadi para ahli yang bukan lagi sekadar cakap tapi siap membangun super tim. Kader spesialis mulai diajak melakukan Sosial Mapping, Community Approach, dan menyadari pentingnya membangun Pendidikan Pemberdayaan. Melampaui level 1 dengan tetap konsisten, learning by doing melanjutkan kerja-kerja promosi desa, penggerak dengan tim mulai mengukur algoritma branding desa yang selama ini dikerjakan. Penggerak mulai memunculkan potensi otentik dari project desa selama perjalanan 6 bulan gerakan. Mereka akan melihat gerakan organik yang simultan antara manusia dan media teknologi yang dikerjakan secara gotong royong.

Jenjang Level 3 Generalist, level untuk para aktor yang selama ini bergerak menjadi pemimpin gerakan. Berbagai materi tentang pentahelix, creative hub, story telling, literasi digital dan juga membahas produk kebudayaan. Aktor yang dapat menyatukan potensi dan mampu berkomunikasi secara baik kepada semua stakeholder. Aktor yang menjadi perekat komponen dan mampu menggerakkan SDM Desa untuk terus belajar dan mengajar.

Seberapa penting gagasan di atas dipahami dalam Sekolah Desa Generalist level 3? Bagaimana mengukur kapasitas seorang individu, sudah pada level di atas? Penting dipahami, perubahan sosial ditentukan melalui pendidikan transformatif. Sering disebut kontekstual learning, pendidikan yang menggerakkan, pendidikan yang menginspirasi. Tidak mungkin pengetahuan diceritakan begitu saja, kita membutuhkan aktor yang siap membangun gagasan tapi sekaligus membangun gerakan.

Siap menghadapi kegagalan dan mencari jalan keluar tantangan aktor penggerak. Keputusan penting para penggerak untuk memilih ruang aktualisasi diawali menekuni hal yang spesial sampai menuju keahlian atau kepakaran. Para ahli yang punya jam terbang perjuangan dan menyadarkan mereka pentingnya kolaborasi. Konon belajar terbaik adalah mengajar, aktor punya daya untuk mengajar dan melayani.

Proses learning level 3 ini bukan lagi diajari ceramah tapi lebih ke refleksi kerja-kerja komunitas. Membangun pendalaman tentang imajinasi, aktor penggerak bukanlah pengepul informasi tapi pemroses informasi agar menjadi inspirasi bersama. Para generalist tidak mungkin acuh, atau asik dengan bakatnya sendiri. Mereka pasca spesialis mastery yang menyadari untuk naik ke level generalist dan melihat semua SDM punya energi potensial melakukan perubahan sosial.

Selain hardskill aktor penggerak juga menimbang softskill menjadi penentu gerakan semakin besar atau mengecil. Kemampuan menjadi leader bukan follower, kemampuan story telling bukan copy link, menghasilkan produk kebudayaan yang jadi tuntunan bukan hanya tontonan. Keyakinan penting, semakin tinggi literasi semakin tinggi inovasi, maka penggerak harus punya stok imajinasi.

Dharma Setyawan
Sekolah Desa
Payungi University