Pemberdayaan merupakan kerja-kerja kolektif masyarakat membangun kemandirian. Di mana semua sumber daya yang ada digali dan dimanfaatkan secara bersama-sama untuk kepentingan bersama. Dalam pemberdayaan, partisipasi seluruh elemen masyarakat menjadi kunci penting dari keberhasilan gerakan ini. Di samping juga, adanya pengetahuan yang terus ditumbuhkan, konsistensi gerakan, dan jejaring yang senantiasa dibangun dengan baik.
Untuk menciptakan kerja kolektif (gotong royong) setidaknya ada tiga pendekatan yang bisa dibangun. Pertama, pendekatan melalui jalan spiritual, yaitu mengoptimalkan ruang-ruang ibadah sebagai tempat untuk berkumpul dan berdiskusi serta mengisinya dengan kegiatan-kegiatan sosial-ekonomi. Dalam masyarakat desa, rutinitas seperti sholat berjamaah di masjid dan yasinan atau kendurin dapat dimanfaatkan untuk membangun solidaritas antar warga.
Kedua, pendekatan melalui kegiatan sosial. Salah satu membangun kedekatan emosional antar warga adalah melalui aktivitas sosial. Seperti menjenguk tetangga yang sedang sakit, membantu mereka yang mengalami kesusahan, saling toleransi, dan gugur gunung (gotong rotong) saat panen. Semakin banyak aktivitas sosial yang mampu kita kerjakan, maka akan semakin banyak masyarakat yang bisa kita rangkul bersama. Sehingga, nantinya untuk mengajak mereka bergerak melakukan kerja pemberdayaan pun akan lebih mudah.
Kemudian, yang ketiga yaitu sense (kepekaan). Kepekaan ini merupakan kesadaran individu terhadap masalah yang ada di sekitarnya. Kepekaan ini lahir karena karakter peduli yang dilatih. Seseorang yang punya kepekaan tinggi, ia akan selalu siap memberikan bantuan, bahkan jauh-jauh hari sebelum dimintai bantuan. Orang-orang seperti inilah yang biasanya jarang kita temui, namun selalu ada saat dibutuhkan. Misalnya, Tiba-tiba ia datang memberi bantuan uang, sembako, membangunkan gedung untuk kepentingan masyarakat, memberikan beasiswa pendidikan dan lainnya. Bantuan yang ia berikan ini tentu tidak lain hanya untuk memberikan manfaat luas bagi masyarakat.
Menciptakan kolektivitas dalam pemberdayaan tentu bukan hal yang mudah. Sehingga, perlu adanya efforts (usaha) yang konsisten dan sabar. Apalagi, setiap masyarakat punya pikiran dan kebutuhan yang majemuk, di mana semuanya harus bisa kita pahami. Agar ketika membangun kerja kolektif semua kepentingan dapat diorganisir dengan baik.
Discussion about this post