Setelah datangnya pengetahuan dan memiliki daya kritis, seseorang akan naik level menjadi penggerak. Pakar pendidikan Herbert Spencer mengatakan,”tujuan utama pendidikan bukan pengetahuan tapi tindakan.” Betapa pentingnya para penggerak dalam melakukan perubahan sosial di tengah-tengah masyarakat. Penggerak tidak lahir dari ruang kosong, mereka bukan para mesias akhir zaman yang ditunggu kehadirannya menyelesaikan persoalan ummat manusia.
Pergerakan dalam pancadaya tidak datang dari jauh. Mereka adalah orang-orang lokal yang berani mengambil peran. Hadirnya orang jauh bukan sebagai penggerak, tapi sebagai kawan pemberdayaan. Mereka memiliki keahlian tertentu dan sangat dibutuhkan dalam memberikan wawasan dan semangat baru bagi para penggerak. Para penggerak adalah mereka yang tercerahkan atau dalam bahasa Ali Syariati adalah para Rausan Fikr. Mereka tidak bertikai setelah datangnya pengetahuan. Mereka adalah para penggerak yang memiliki kesabaran kolektif untuk berbagi tugas ikut andil menuntas perubahan.
Para penggerak adalah orang-orang yang dilingkungan pemberdayaan melakukan sedikitnya 3 hal yaitu sama tinggal, sama makan dan sama kerja. Sebagaimana filsuf sosial Malik Bennabi mengatakan 3 unsur peradaban yaitu manusia, tanah dan waktu. Pergerakan butuh manusia-manusia otentik yang berani melakukan tindakan-tindakan kolektif secara terus-menerus.
Dengan pergerakan ada dua hal yang didapat keberhasilan dan kegagalan yang semuanya berbuah pada pengalaman. Mereka yang tidak melakukan pergerakan tidak akan mendapatkan buah pemberdayaan. Albert Einstein menyatakan,”
The only source of knowledge is experience (sumber pengetahuan utama adalah pengalaman).” Pergerakan butuh pendekatan ke masyarakat dengan sumberdaya penggerak berporos pada pemuda.
#Pergerakan #PancaDaya #5TahunPayungi #Pemberdayaan #DesaDemos
Discussion about this post